Minggu, 18 Oktober 2020

Kisah Burung Gagak yang Mengajarkan Manusia

Burung Gagak

 IslamicNetwork.id - Di indonesia burung gagak memiliki beberapa mitos, salah satunya adalah sebagai pertanda kematian. Apakah mitos tersebut benar? Jawabannya belum pasti.

Akan tetapi dalam islam sendiri, burung gagak ada kaitannya dengan kata "kematian". Yaitu burung gagak adalah binatang yang mengajarkan pada manusia (Qabil) untuk menguburkan manusia lainnya (Habil).

Jadi kalo dikatakan burung gagak membawa kematian? ya jelas TIDAK. Karena gagak itu pada dasarnya sama dengan burung-burung yang lainnya. Okeh tapi kayaknya seru juga nih kalo kita menceritakan tentang kisah burung gagak yang mengajarkan cara mengubur pada manusia.

Begini kisahnya...

Sebelum menceritakan, gue pengen ngejelasin dulu. Kalo cerita ini bersumber dari al-qur'an surah al-maidah ayat 30-31. Jadi biar kalian aman dan gak sesat dalam membaca cerita ini.

Dalam al-maidah ayat 30, dikatakan bahwa Qabil adalah orang yang termasuk merugi di dunia dan akhirat karena dia mengikuti hawa nafsunya untuk membunuh saudaranya sendiri. Yaitu Habil.

Lalu dalam ayat selanjutnya, dikatakan bahwa allah mengutus seekor burung gagak mengali tanah di bumi untuk mengguburkan burung gagak lainnya yang sudah mati.

Apa yang dilakukan burung gagak tersebut adalah untuk mengajarkan kepada Qabil, bagaimana caranya menguburkan mayat saudaranya yaitu Habil. Lalu Qabil berkata "Celakalah aku, mengapa aku tidak mampu berbuat seperti burung gagak ini. Agar aku dapat mengubur saudaraku ini?".

Lalu dikatakan dalam al-Quran bahwa Qabil termasuk orang-orang yang menyesal. Nah, dari sini kita tau kalo ternyata awal mula manusia belajar menguburkan ke tanah adalah dari allah melalui perantara seekor burung gagak.

Seperti itulah kisah singkatnya, kalo ada yang ingin ditanyakan silahkan tulis di kolom komentar ya. Keep Learning and Stay Humble.

------------------------------

Referensi Sumber:

https://tafsirweb.com/1915-quran-surat-al-maidah-ayat-31.html

https://tafsirweb.com/1914-quran-surat-al-maidah-ayat-30.html

Al-Qur'an surah Al-Maidah ayat 30-31

Lanjut Baca Kisah Burung Gagak yang Mengajarkan Manusia

Rabu, 14 Oktober 2020

Kenapa dalam Al-Qur'an ada kisahnya?

 Islamicnetwork.id - Kisah yang berada dalam al-qur'an itu ada banyak. Mulai dari kisah para nabi, sahabat dan yang lainnya. Lalu muncul sebuah pertanyaan dalam kepala kita.

Sebenarnya apa sih tujuan dari kisah-kisah yang berada di al-qur'an? Okeh, saya akan membahas hal ini dengan teliti dan pastinya perlu memakai referensi sumber.



Jadi kalo menurut Sayyid Quthb, dia adalah seorang pejuang islam. Dia mengatakan ada beberapa tujuan yaitu:

1. Menetapkan Wahyu dan Risalah Nabi Muhammad SAW. (Yusuf:2-3)

2. Menerangkan bahwa agama seluruhnya dari Allah, dan bahwa kaum mu‟minin seluruhnya adalah umat yang satu. (al-Anbiya‟:48-50)

3. Menerangkan bahwa agama seluruhnya adalah satu dasar. (al-A‟raf: 59)

4. Menjelaskan bahwa cara para nabi dalam berdakwah itu satu dan penerimaan kaum mereka hampir mirip semuanya. (Huud: 25-27)

Dan juga mungkin dengan adanya kisah-kisah di al-qur'an, selain memberikan beberapa tujuan juga dimaksud kan agar tidak bosan. Maksud saya, coba kalo kamu membaca sebuah cerita lalu kamu membaca buku ilmiah.

Kemudian kamu bandingkan, lebih tertarik mana kamu antara buku cerita dengan ilmiah. Itu hanya analogi. Nah, hal itu juga menurut para penelitian cerita itu biasanya memiliki narasi yang baik, ketimbang buku ilmiah.

Mungkin itu aja sih yang bisa saya bahas bareng. Seperti biasa, sumber referensi saya taruh di bawah ya. Keep learning and stay humble.

------------------------------

Referensi Sumber:

https://www.qureta.com/post/membaca-perkaya-imajinasi

https://tirto.id/sayyid-qutb-mati-tapi-idenya-abadi-bagi-kaum-islam-politik-cvvc

Lanjut Baca Kenapa dalam Al-Qur'an ada kisahnya?

Sabtu, 17 Februari 2018

,

Adakah Alien Menurut Pandangan Islam?

Adakah Alien Menurut Pandangan Islam?


Adakah Alien Menurut Pandangan Islam?

Alien menurut pandangan islam. Banyak sekali berita tentang makhluk luar angkasa yang turun ke bumi entah itu benar adanya ataupun hanya berita palsu. Banyak yang bilang itu benar adanya dan ada juga yang tidak percaya dengan adanya berita tersebut. Namun timbul sebuah pertanyaan alien menurut pandangan islam. Apakah ada? Tentunya yang namanya “Alien” itu tidak ada tapi kalo makhluk lain yang berada dilangit (luar angkasa) itu hanya Allah SWT yang mengetahui. Tapi saya akan mengajak kalian untuk berfikir sejenak tentang adakah makhluk lain di langit sana yang hampir menyerupai manusia? Berikut pembahasannya.

Dan hanya kepada Allah-lah sujud (patuh) “Man” yang ada di langit dan di Bumi, baik dengan kemauan sendiri (taat), ataupun terpaksa, begitupula bayang-bayangnya (ikut sujud) di pagi dan petang hari (QS 13:15).Ayat tersebut menjelaskan adanya “Man” di langit dan di Bumi. Lalu siapakah yang dimaksud “Man” di dalam ayat ini?

1. Di dalam tata bahasa al-Qur’an (arab) “Man” menunjukan makhluk yang diberi akal. Sedangkan makhluk berakal yang diciptakan Allah swt ada 4, yaitu: Malaikat, Iblis,Jin, dan Manusia. Oleh sebab itu makhluk-makhluk lain seperti binatang, tumbuhan, atau benda mati tidak bisa disebut “Man” tetapidisebut “Maa”. Jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia maka “Man” bermakna “Siapa” dan “Maa” bermakna “Apa”.

2. Ciri-ciri “Man” yang dimaksud di dalam ayat di atas adalah:a) Sujud dengan taat kepada Allah;b) Sujud dengan terpaksa kepada Allah; danc) Memiliki bayang-bayang.Ayat tersebut berbunyi: Walillahi yasjudu Man fi ssamaawaati wal ardhi, jika diterjemahkan menjadi: Dan kepada Allah “Man” di langit dan di Bumi bersujud/beribadah. Itu bunyi paraghraf pertama dari ayat tersebut. Paraghraf ini menjelaskan adanya “Man” di langit dan di Bumi yang bersujud/beribadah kepada Allah. Lalu dilanjutkan dengan kalimat: Thou’an wa karhan wa dzilaluhum…., jika diterjemahkan menjadi: Taat, dan terpaksa, dan bayang-bayang mereka…… Paraghraf ini menjelaskan cirri-ciri “Man” yang dimaksud pada paraghraf pertama. Bahwa sujud/ibadahnya si “Man” yang dimaksud di atas kadang kala taat, kadang terpaksa, dan mereka memiliki bayang-bayang.

3. Perlu diketahui lagi bahwa kata As-samaawaati pada ayat tersebut berbentuk jamak. Sehingga menjadi petunjuk bahwa “Man” yang berada di luar planet Bumi akan tersebar di banyak planet lain.

4. Jika melihat ciri-ciri tersebut diatas maka tidak mungkin yang dimaksud “Man” di dalam ayat tersebut adalah Malaikat, karena Malaikat selalu patuh kepada Allah, tidak pernah terpaksa, dan tidak memiliki bayang-bayang.

5. Juga tidak mungkin yang maksud “Man” di dalam ayat tersebut adalah Iblis, karena Iblis tidak pernah taat kepada Allah serta tidak memiliki bayang-bayang.

6. Dan tidak mungkin pula yang dimaksud “Man” di dalam ayat tersebut adalah Jin. Walaupun ada Jin yang taat dan terpaksa, tetapi Jin tidak memiliki bayang-bayang.

7. Maka yang dimaksud dengan “Man” pada ayat tersebut adalah makhluk seperti manusia. Yaitu mahkluk yang kadang kala taat, atau terpaksa serta memiliki bayang-bayang. Oleh sebab itu, ayat tersebut menjadi petunjuk adanya makhluk berakal seperti manusia di luar planet Bumi.Disamping “Man”, di luar planet Bumipun Allah swt pun menciptakan “Maa” dari kelompok binatang melata. Sebagaimana firman Allah swt di dalam surat An-Nahl (16) ayat 49.Dan hanya kepada Allah-lah sujud “Maa” yang melata yang ada dilangit dan “Maa” yang melata yang ada di Bumi. Dan para Malaikat,dan mereka tidak menyombongkan diri. (QS 16:49).Ayat tersebut menjelaskan adanya “Maa” dan “Malaikat” di langit dan diBumi yang selalu sujud kepada Allah serta tidak sombong. Pada ayat ini tidak ada istilah terpaksa, sebagai bukti bahwa Malaikat dan “Maa” selalu sujud dengan taat kepada Allah swt.Mengakhiri pembahasan tentang makhluk di luar Bumi maka silahkan simak firman Allah swt di dalam surat Asy-Syura (42) ayat 29.Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya, ialah menciptakan langit dan Bumi dan “Maa” yang melata yang Ia sebarkan pada keduanya.

DAN IA MAHA KUASA UNTUK MENGUMPULKAN (MEMPERTEMUKAN) SEMUANYA (MAKHLUK LANGIT DAN BUMI) APABILA IA BERKEHENDAK (QS 42:29).

Ayat tersebut menjadi petunjuk adanya kemungkinan pertemuan (interaksi) antara manusia yang ada di langit dengan manusia yang ada di Bumi bahkan kemungkinan saling berjodoh, tentunya jika Allah swt sudah berkehendak. Wallahu a’lam bishowab.

Tag : Alien menurut pandangan, Apakah itu alien, Benarkah adanya alien?, Berita alien, Alien, Makhluk lain dilangit, Makhluk luar angkasa yang berada di bumi
Lanjut Baca Adakah Alien Menurut Pandangan Islam?